Rizal dg Sewang, Dari Memulung Hingga Parlemen

aginamo
Rizal, satu kata nama ini tertera di seluruh administrasi miliknya. Di komunitasnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Palu, dia dipanggil Rizal Dg Sewang. Daeng Sewang adalah bapaknya, pria asal Makassar, sedangkan Agustina, ibunya berdarah campuran Bugis, Toraja dan Kaili.

Rizal, yang alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, dan saat ini juga terdaftar sebagai mahasiswa program pasca sarjana, juga masih di IAIN Palu untuk jurusan yang sama, Tarbiyah, merupakan anggota DPRD Kota Palu, dari Fraksi PKS.

Rizal merupakan Pengganti Antar Waktu (PAW) dari almarhum Muhammad Ali Lamu, yang pada pemilihan Caleg lalu perolehan suaranya hanya selisih 26 suara.

Pada 9 Januari 2008 silam, secara resmi Rizal melepas masa lajang, dengan menikahi gadis asal Banggai, Ice Abdul Rahim, dan hingga kini telah dikarunia tiga anak.
Dia adalah anak ke empat dari enam saudara. Yang kesemuanya memiliki latar belakang pendidikan sarjana, dan mengabdi sebagai pengajar di sejumlah sekolah.

Sebagai anggota dewan, sekilas pandang tak ada yang berbeda dari penampilan Rizal dengan wakil rakyat lainnya. Kecuali masa lalu Rizal, yang tidak banyak diketahui orang.
Sejak sebelum sekolah, Rizal nyaris tak memiliki waktu untuk bermain sebagaimana bocah seusianya. Setiap hari, dia berjualan aneka kue di kompleks perumahan cemara, Palu Barat, yang konon perumahan pertama di Sulteng.

Meski harus membanting tulang, demi meringankan beban ekonomi kedua orang tuanya, yang bapaknya adalah tukang bangunan, dan ibunya berjualan pisang goreng di Jalan Manggis. Rizal adalah pribadi yang ceria, aneka lagu yang tengah trend pada masa itu, dia nyanyikan disepanjang jalan sambil berjualan kue.

Untuk memenuhi biaya sekolahnya,mulai tingkat SD Inpres Donggala Kodi, SMP Alkhairaat 1 Palu, SMA Negeri 6 Palu bahkan hingga kuliah, berbagai pekerjaan harus dia lakoni, selain berjualan kue, dia juga pernah berjualan jagung rebus, jadi kuli bangunan pada proyek ayahnya, bekerja di bengkel, berjualan baju koko, ikan asin, pembantu kios di pasar inpres, pengumpul plastic atau pemulung, hingga jualan beras yang dia ambil dari Palolo, kemudian dia bersihkan sendiri sebelum dia jual lagi.

Meski tak ada waktu untuk bermain, bersantai bahkan waktu khusus untuk belajar di rumah, Rizal selalu mampu meraih juara. Bukan hanya itu, beberapa lembaga yang dia aktif didalamnya, Rizal selalu ditunjuk sebagai ketua, atau paling tidak sebagai sekretaris, missal Lembaga Dakwah Kampus Jundullah IAIN Palu, ketua Departemen BEM IAIN, ketua KAMMI Sulteng, Ketua Puskomda LDK dan lainnya.

“Waktu belajar saya adalah saat belajar di sekolah, usai pelajaran langsung saya pelajari lagi, kalau ada yang saya tidak paham, saya akan cari gurunya, kemudian saya tanya lagi sampai saya mengerti. Soalnya selama sekolah saya tidak pernah jajan, tidak pernah punya uang jajan,” katanya.

Kini, selain duduk sebagai wakil rakyat Dapil Palu Barat, Rizal juga terdaftar sebagai pengajar di sekolah-sekolah elit di Kota Palu, seperti SMA Negeri 6 Palu, SMA Negeri 2 Palu, SMP dan SMA Al-Azhar, SMP-SMA Life School Untad, SMA Olahraga dan sempat tercatat sebagai kepala sekolah di SDIT Bina Insan.

Selain dibentuk oleh kondisi ekonomi keluarga, didikan keras kedua orang tuanya, utamanya ibunya, ada dua nama yang dia sebut sebagai sosok yang berjasa dalam hidupnya, pertama Ustadz Marwan H Feri dan Muzakirah Tahir.

Ustadz Marwan, berjasa mengenalkan dia terhadap nilai-nilai Islam sebagai prinsip hidup, mulai tentang kejujuran hingga tentang hidup sebagai Hamba Allah. Sedangkan Muzakirah Tahir, mengajarkan kepada Rizal tentang organisasi.

Dan bagi dia, duduk di kursi dewan bukanlah sebuah prestasi, melainkan sebuah amanah yang harus dia emban. Selain itu juga sebagai bentuk ujian dari Allah ta’ala, apakah kedepan dia masih bisa qona’ah terhadap Islam. Ditengah kepercayaan publik yang menurutnya makin terkikis oleh sikap dan perilaku oknum-oknum dewan sendiri.
“Doakan saya,” pintanya.

tulisan ini juga diposting di metrosulawesi

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Rizal dg Sewang, Dari Memulung Hingga Parlemen"

Post a Comment