PALU - Ketua Fraksi Nasdem DPRD Sulawesi Tengah
(Sulteng), Muhammad Masykur mengatakan pembangunan hunian sementara (huntara)
di beberapa lokasi setelah bencana gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi, terus
berjalan, khususnya bagi warga yang terdampak langsung. Namun yang belum tampak
adalah pembangunan huntara bagi warga yang rumahnya juga porak poranda akibat
gempa.
“Warga terdampak gempa dan perlu dibangunkan huntara itu,
sampai hari ini masih tidur di tenda-tenda pengungsian di sekitar wilayah rumah
mereka. Korban yang diakibatkan likuefaksi maupun gempa dan tsunami seluruhnya
bernasib sama, tidak punya lagi rumah tinggal,” katanya di Palu, Rabu (31/10/2018)
pagi.
Ia juga melihat pemerintah setempat lamban dalam menangani
korban gempa. Menurutnya, ancaman kelaparan dan penyakit mengintai para
pengungsi saat memasuki musim hujan.“Sistem distribusi bantuan masih belum
terkonsolidasi secara baik. Tetap saja masih ada warga yang sering tidak dapat
bantuan,” katanya.
baca juga :
Badan Rescue NasDem Sulteng Bangun Posko dan Dapur Umum
Umumnya, warga yang menerima bantuan, kata Masykur, adalah
warga yang proaktif mencari bantuan, sehingga bisa mendapat bahan makanan atau
minuman untuk mempertahankan hidup.
“Bagaimana dengan mereka yang mengungsi di
lorong atau gang, di kaki bukit atau di kebun serta yang jauh berada di pelosok
kampung yang tidak bisa diakses? Mereka harus didatangi petugas. Ini masalah
yang tidak bisa diselesaikan dengan cepat oleh aparat pemda,” katanya.
Data pada Posko Kogasgabpad (Komando Tugas Gabungan Terpadu)
untuk penanganan bencana Sulteng menyebutkan, sampai Selasa (30/10) sore, total
pengungsi di Sulteng mencapai 206.494 orang tersebar di 120 titik di Palu,
Kabupaten Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong.
Sementara total rumah rusak sebanyak 68.451 unit. Untuk data
korban luka sebanyak 4.438 orang dan meninggal dunia 2.087 orang. [rpv]
0 Response to "Fraksi Nasdem Soroti Pembangunan Huntara yang Belum Merata di Sulteng"
Post a Comment