Muhammad Basri bin Baco Sampe alias Ayas alias Bagong alias Opa atau Basri |
Muhammad Basri bin Baco Sampe alias Ayas aliasBagong alias Opa atau yang di kenal dengan nama Basri, di kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso alias Abu Wardah ini dijuluki Singa Mujahidin Indonesia Timur.
Basri merupakan anak pertama dari 4 bersaudara. Pria ini secara resmi bergabung atau khidmad atau ber bai’at ke kelompok Jamaah Islamiyah pada tahun 2002, atau dikenal dengan kelompok Tanah Runtuh Poso Kota. Tahun 2003, Basri beserta 15 pemuda muslim Poso mengikuti Pelatihan Militer (Tadrib Asykari) angkatan Uhud II yang dilatih ustadz Machmud.
A. Beberapa materi pelatihan dalam tadrib asykari tersebut adalah sebagai berikut :
1. Taktik perang
2. Weapon training
3. Demolation
4. Latihan fisik dan lain-lain
1. Taktik perang
2. Weapon training
3. Demolation
4. Latihan fisik dan lain-lain
B. Beberapa aksi yang pernah dilakukan Basri adalah :
1. Penembakan Pendeta SUSIYANTI di sebuah Gereja Palu tahun 2003.
2. Pembunuhan terhadap seorang wanita Kristen di Desa Maranata Kabupaten Sigi.
3. Menyasar toko emas (amaliyah Fa'i) Pasar Tua Kota Palu tahun 2004 )
4. Penembakan Gereja Emanuel tahun 2004.
5. Pembunuhan terhadap 3 siswi SMU Kristen Poso .
6. Menyasar (Amaliyah Fa'i) uang Pemda Poso di Kantor Pemda Poso tahun 2005.
7. Peledakan bom di Desa Kauwa tahun 2005.
8. Peledakan di Lapangan Kasintuwu Poso tahun 2006.
9. Pembunuhan Kades Pinedapa, aksi ini disebut paling rapi.
10. Melawan polisi yang sedang bertugas pada Kamis 22 Januari 2007 di Wilayah Kelurahan Gebangrejo, Kec Poso Kota Kab. Poso Sulawesei Tengah.
Atas perlawanan itu, Basri dimasukan ke penjara dengan Vonis 18 tahun dan terakhir menjalani hukuman di Lapas Ampana.
Pada sekitar April 2013, Basri melarikan diri dari penjara Ampana, kemudian Basri pergi ke Bima Nusa Tenggara Barat untuk menikahi Nurmi Binti Usman, dan saat ini ikut bersama dirinya bergabung dengan kelompok MIT dan hidup dalam pegunungan Poso. Basri dan istrinya bergabung dengan MIT setelah sepulang dari Bima, dan hidup di wilayahpegunungan Biru Poso Pesisir.
Beberapa aksi Basri setelah bergabung dengan MIT diantaranya adalah :
1. Penembakan Mapolsek Poso Pesisir Utara pada 10 Juni 2014.
2. Bom di depan Pos Polmas Pantango Lemba pada 24 Februari 2014
3. Bom Pantango lemba (Bom Tangki semprot Hama) di jalan pada 25 Februari 2015
4. Bom di Dewua pada 9 Oktober 2014
5. Penyerangan Mobil Taktis Brimob di Jl Tangkura pada 7 Novermber 2014
7. Penculikan dua warga di Sedoa pada 15 Desember 2014
8. Penculikan 3 warga Tamadue
9. Pembunuhan warga di Taunca pada 18 September 2014
10. Pembunuhan/penggal 3 warga di Taunca pada 16 Januari 2015
11. Pembunuhan / penggal 3 warga Sausu pada 16-17 September 2015
12. Penembakan IPTU BRYAN T pada 17 Agustus 2015.
1. Penembakan Mapolsek Poso Pesisir Utara pada 10 Juni 2014.
2. Bom di depan Pos Polmas Pantango Lemba pada 24 Februari 2014
3. Bom Pantango lemba (Bom Tangki semprot Hama) di jalan pada 25 Februari 2015
4. Bom di Dewua pada 9 Oktober 2014
5. Penyerangan Mobil Taktis Brimob di Jl Tangkura pada 7 Novermber 2014
7. Penculikan dua warga di Sedoa pada 15 Desember 2014
8. Penculikan 3 warga Tamadue
9. Pembunuhan warga di Taunca pada 18 September 2014
10. Pembunuhan/penggal 3 warga di Taunca pada 16 Januari 2015
11. Pembunuhan / penggal 3 warga Sausu pada 16-17 September 2015
12. Penembakan IPTU BRYAN T pada 17 Agustus 2015.
dari berbagai sumber
0 Response to "Mengenal Basri, si Tangan Kanan Santoso"
Post a Comment