Kompleksitas Masalah Terorisme (2)

Sebagai fenomena dunia, terorisme merupakan masalah yang sangat kompleks.Kompleksitas masalah ini tidak hanya dapat dilihat dari sulitnya para ahli untuk mencapai kata sepakat mengenai definisi terorisme, tetapi kadang juga tujuannya yang berbeda, maka tidak bisa dimaknai dan dipahami secara tunggal.

Dibeberapa Negara, terorisme identic dengan aktivitas kelompok revolusioner ekstrim kanan, seperti brigadier merah di Italia, Neo Nazi dan Skinheads di Eropa, Alqaeda di Timur Tengah dan Afrika, yang diinspirasi dengan gerakan pembebasan negeri-negeri muslim yang secara ekonomi dijajah Amerika Serikat.

Di Indonesia, setelah penyerangan gedung Word Trade Center (WTC) yang dikenal dengan peristiwa 11 September 2001, Bom Bali 2002 yang menewaskan 202 jiwa dan 209 luka-luka yang kebanyakan warga Australia.

Pemboman di DKI Jakarta 2003 dengan sasaran Hotel JW Marriot, dengan korban 12 tewas serta 150 orang cedera. Dan tahun 2009 JW Marriot dan Ritz Carlton kembali jadi sasaran pemboman.Dan terakhir pemboman Vihara Ekayana di Kebun Jeruk Jakarta Barat pada (4/8/2013).
Kemudian, penyerangan, pembunuhan dan penangkapan terhadap orang-orang yang diduga menjadi teroris di seluruh Indonesia, sampai sekarang terus berlanjut yang dilakukan oleh Densus 88 Anti Teror.

bersambung

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to " Kompleksitas Masalah Terorisme (2)"

Post a Comment